Jenis Kayu Warangka

On Senin, 06 September 2010

       Bahan kayu yang digunakan untuk membuat warangka pada umumnya adalah :

  1. Cendana. Kayu cendana mempunyai bau harum yang sangat khas untuk pusaka. Kayu ini banyak mengandung minyak, sehingga bisa mencegah karat. Seratnya sangat halus dan indah dengan motif anyam kepang atau garis-garis yang bersinar (inden) sehingga pusaka tidak aus ketika digeser keluar atau masuk warangka.
  2. Timoho. Kayu timoho lunak dan halus dengan warna hitam atau coklat membentuk gambar yang disebut pelet. Warna dasar kayu timoho ini adalah putih kekuning-kuningan. Pelet kendit: warna melingkar pada kayu; pelet doreng seperti macan loreng; pelet ngamal atau ceplok adalah bentuk ceplok-ceplok yang agak jarang; pelet sembur dengan bintik-bintik kecil yang menyembur; pelet nyerat dengan garis-garis kecil seperti serat dan sebagainya.
  3. Trembalo. Kayunya lunak, seratnya halus bersinar, warnanya coklat agung. Kayu ini juga tidak mudah menyusut atau mengembang akibat perubahan temperatur. Kayu trembalo merupakan kayu istimewa untuk pusaka.
  4. Awar-awar. Kayu ini mempunyai motif garis-garis hitam yang indah. Seratnya agak sedikit kasar, kayu ini juga ringan.
  5. Sono. Kayu ini keras dan berwarna tua. Ada sono kembang, sono keling dan sono doreng. kayu ini juga sangat baik untuk dibuat jlagrak berukir.
  6. Jati. Kayunya kuat, tapi mudah terpengaruh temperatur sehingga saat kayu menyusut pusaka akan agak sulit untuk dihunus. Jati gembol mempunyai serat yang indah, keras dan cemerlang.
  7. Walikukun. Kayu ini spesial untuk landeyan. seratnya lurus,ulet panjang dan ringan. Warnanya coklat muda.
  8. Tayuman. Kayu ini keras dan berwarna sangat tua. Kayu tayuman ini tenggelam dalam air dan jarang ada yang panjang atau besar. Kayu jenis ini biasanya digunakan untuk ukiran keris dan landeyan pendek.
  9. Kemuning. Warnanya kuning cemerlang, seratnya padat. Kayunya sangat ulet dan biasanya digunakan untuk ukiran dan landeyan pendek.
  10. Nagasari. Warnanya coklat, seratnya halus dan rapi, Banyak pusernya. Kayu ini digunakan untuk ukiran dan landeyan pendek.
  11. Gaharu. Warnanya coklat tua berserat indah dan lembut. Bau kayu ini sangat khas dan biasanya digunakan untuk campuran dupa. Kayu ini sangat baik untuk warangka.

Keris Tangguh Tuban

On Jumat, 03 September 2010 0 komentar

     Keris Tuban mungkin satu-satunya keris tangguh tua/sepuh yang masih mudah/banyak di jumpai/didapatkan sekarang. Tidak seperti tangguh sepuh lain misal majapahit, pajajaran, kediri, singosari, sedayu dll. yang sangat sulit untuk di jumpai apalagi didapatkan, kecuali hanya di saksikan di beberapa literatur tertentu.


      Keris Tuban memiliki masa perkiraan pembuatan sama dengan masa-masa majapahit akhir, dan memiliki ciri-ciri ciri yang khas yang membedakannya dari keris-keris tangguh lain.
      Ciri-ciri keris tangguh tuban antara lain :
1. Pada umumnya keris tuban dibuat dengan dapur lurus atau tanpa luk/lekukan dan kebanyakan dapur "Tilam Upih" dan kadang-kadang "Kebo Lajer",belum pernah penulis jumpai keris dengan tangguh Tuban yang dibuat dengan dapur lain, kecuali pada pakem Tombak yang malah kebanyakan tangguh Tuban banyak dijumpai dengan dapur berluk 7, 9 dan 11.
2. Keistimewaan Keris tuban yang tidak terdapat pada keris tangguh lain adalah bentuk bilahnya yang tipis/pipih dan tempaan yang matang, sehingga Keris Tuban pada umumnya memiliki bobot yang ringan dan jika di tinting/di sentil suaranya lebih berdenting yang menandakan matngnya tempaan. Selain tipis Keris Tuban pada umumnya juga memiliki bilah yang lebih lebar dibandingkan dengan tangguh lain.
3. Pamor dari keris Tuban memiliki istilah "Ndeling",  yaitu warna besi terdiri dari 3 warna hitam,putih keruh dan putih mengkilat. Tidak seperti pamor keris pada umumnya yang hanya terdiri dari warna hitam dan putih keruh, sehingga secara visual pamor Keris Tuban tampak lebih bagus dibanding keris lain.
4. Pamor keris Tuban yang paling indah yaitu pamor "Melati" baik Tumpuk ataupun Rinonce, jika pamor tidak sempurna maka akan jadi pamor "Banyu mambeng" atau "Wos Wutah" yang tidak kalah indahnya walaupun tidak sekelas dengan pamor Melati.

      Bagi pemula atau yang baru mempelajari keris, sebaiknya lebih berhati-hati jika menemui keris-keris yang dikatakan oleh pemiliknya atau "penjualnya" berasal dari tuban,jika ciri-cirinya bertentangan dengan ciri-ciri yang telah saya uraikan diatas.

      Ok,segini dulu..

Powered by Blogger